1. Kebaya Putih Tangan Panjang
Pakaian adat ini berbahan brokat dengan warna putih yang dahulu biasa
dikenakan wanita kalangan tertentu, seperti wanita kerajaan, guru,
pendeta atau bangsawan. Kebaya putih tangan panjang dilengkapi dengan
beragam aksesori, seperti kancing di tangan, kancing bagian depan,
hiasan bordir di bagian belakang, kaos kaki putih, tusuk konde
(karkupeng), sanggul berbentuk bulang, serta alas kaki putih dan canela.
2. Kebaya Hitam Gereja
Kebaya hitam gereja adalah kebaya lengan panjang dari bahan brokat hitam
yang dipadukan dengan bawahan sarung dari jenis kain yang sama.
Beberapa aksesoris seperti lenso, canela hitam, dan kaos kaki putih,
serta sanggul bulan lengkap dengan haspel (tusuk konde) biasanya
digunakan sebagai penambah nilai estetis. Sesuai namanya, pakaian ini
secara umum hanya digunakan sebagai pakaian ibadah gereja.
3. Baniang Putih
Baniang putih adalah pakaian adat Maluku tengah yang hanya dikenakan
kaum pria. Pakaian ini berupa kemeja dengan leher bundar yang dilengkapi
kancing putih. Baniang putih secara umum biasanya digunakan sebagai
dalaman jas.
4. Kebaya Dansa
Kebaya dansa adalah
pakaian adat yang
biasanya dikenakan saat ada pesta rakyat. Pakaian adat Maluku yang satu
ini adalah kemeja berleher bundar tanpa kancing. Kain yang digunakan
untuk membuatnya adalah jenis kain polos berkembang kecil. Beda dengan
baniang putih, kebaya dansa dapat dikenakan oleh pria maupun wanita.
5. Baju Nona Rok
Dan terakhir adalah baju nona rok. Baju ini berupa kebaya putih panjang
berbahan brokat halus dan rok bermotif kembang kecil. Baju nona rok
biasa digunakan lengkap dengan aksesoris berupa ikat pinggang perak
(peding), sanggul (konde bulan), tusuk konde (haspel), dan berbagai
perlengkapan lain seperti yang digunakan pada baju cale.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar